Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Bencana
gempa melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Indonesia, pada tanggal 7 Desember 2016, berkekuatan 6,5 skala richter pukul 5.03.36 Waktu Indonesia Barat.
Informasi dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 05:03 WIB. Pusat gempa berada di timur laut Kabupaten Pidie dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer. Dari hasil monitoring BMKG, gempa bumi susulan sudah terjadi sebanyak 10 kali. Gempa sangat kuat dirasakan selama lima belas detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Gempa juga dirasakan di beberapa wilayah sekitar, seperti Aceh Besar, Banda Aceh, hingga Sabang. Meski gempa bumi tidak berpotensi tsunami, sejumlah bangunan dikabarkan rusak dan hancur (Kompas, TV).

Dalam hitungan jam, kabar kehancuran dan kondisi masyarakat korban gempa sudah diberitakan oleh media massa terutama online, televisi dan radio keseluruh penjuru tanah air. Liputan ini berlangsung terus, seiring munculnya aksi tanggap darurat dan kedermawanan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nasional Lhokseumawe tergerak untuk turut membantu korban gempa atas bencana dan musibah yang menimpa masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya. Setelah mengadakan rapat antara BEM dan perwakilan

Komisaris dari ruangan masing-masing yang berada di STIA Nasional Lhokseumawe maka penggalangan dana dilakukan dengan cara:
- Sumber dana dari setiap mahasiswa STIA Lhokseumawe dan STIA Lhoksukon
- Para Civitas Akademika STIA Nasional Lhokseumawe
- Dari masyarakat beberapa toko, masyarakat Kota Lhokseumawe dan Lhoksukon
Untuk hari pertama penggalangan dana, mahasiswa mencoba mendirikan posko bantuan STIA Peduli Pidie Jaya didepan kampus STIA Nasional Lhokseumawe, sementara yang lainnya mencoba menggalang dana di pasar impres Lhokseumawe, berlanjut ke pasar Pusong dan pasar Cunda. Respon positif didapatkan dari masyarakat dan dukungan penuh juga diberikan oleh mereka. Hari kedua penggalangan dana dibagi menjadi 2 titik, satu titik masih di Lhokseumawe dan satu titiknya lagi dilanjutkan ke Lhoksukon, setelah menggalang dana di kampus STIA B Lhoksukon, bekerja sama dengan mahasiswa lainnya, kegiatan penggalangan dana menuju ke pasar Lhoksukon dan tempat-tempat lainnya. Ada beberapa tempat yang di jangkau, di antaranya:
- Toko-toko di Sp. Rangkaya
- Toko-toko di Matangkuli
- Toko-toko Sp. Cibrek
- dan toko-toko lainnya.
Kegiatan penggalangan dana dilaksanakan selama seminggu lamanya. Dari hasil penggalangan dana, ada beberapa masyarakat yang tidak hanya memberikan bantuan bersifat materi melainkan juga ada sebagiannya yang menyumbangkan pakaian, telur dan juga berupa mie instant. Hari terakhir dana di galang di kampus STIA A Nasional Lhokseumawe, dana kembali digalang secara keseluruhan dari para mahasiswa.
Setelah dana terkumpulkan, panitia didampingi penanggung jawab dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ibu Safrida, S. Sos untuk membeli sembako-sembako yang akan di bawakan untuk bantuan gempa yang berada di Kab. Pidie Jaya. Sembako yang d beli merupakan hasil komunikasi antara pihak STIA Nasional Lhokseumawe dengan pihak koordinator bantuan gempa yang berada di lokasi. Alhasil, belanjaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat korban gempa Pidie Jaya.
Keberangkatan menuju Pidie Jaya tepatnya pada hari Minggu, 19 Desember 2016 tepatnya pukul 7.00 WIB dari Kampus STIA Nasional Lhokseumawe. Setelah melewati beberapa persiapan dan keadaan yang tidak terduga, akhirnya keberangkatan ke Pidie Jaya berubah waktu menjadi pukul 10.00 WIB.
Semoga tidak hanya kegiatan ini saja yang bisa terlaksanakan, STIA Peduli dan juga ada untuk semua. Tetap jaya STIA dalam kebaikan.